JAKARTA – Pemerintah akan memberikan insentif tambahan untuk beberapa sektor. Di antaranya, hotel, restoran dan kafe, serta beberapa komoditas yang berorientasi ekspor.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, kebijakan The Fed selaku bank sentral Amerika Serikat (AS) yang mempertahankan suku bunga acuannya turut memberikan Indonesia ruang untuk bernafas.
“Jadi kekhawatiran akan potensi capital outflow masih bisa kita jaga, namun kita berharap tentu kita akan cepat mengantisipasi dan arahan bapak Presiden (Jokowi) adalah kita dorong kebijakan di sektor riil,” ujarnya dalam video daring, kemarin (19/3).
Airlangga mengungkapkan, insentif untuk hotel, restoran, dan cafe serta lainnya saat ini tengah dalam pembahasan dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sektor berikutnya adalah untuk komoditas yang berorientasi ekspor.
Menurut Airlangga, beberapa komoditas yang jadi andalan untuk bisa mendapatkan insentif pajak ini antara lain minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO), batubara, nikel, copper, dan emas (gold).
“Kemudian juga yang manufaktur yaitu makanan dan minuman, kemudian tekstil, clothing dan footwear, jewelry, otomotif, yang terkait dengan kesehatan alkes dan juga masker dan APBD. Kemudian juga kimia dan furniture,” tukasnya.