Mengerikan Ini yang Akan Terjadi Jika Proyek Kawin Silang Manusia dengan Hewan Dilanjutkan

0
332
Proyek Kawin Silang Manusia dengan Hewan
ilustrasi Proyek Kawin Silang Manusia dengan Hewan

Proyek Uji Coba kawin silang antara manusia den hewan adalah perbuatan yang menyalahi dan mencurangi etika kemanusiaan, Namun terdapat beberapa percobaan yang pernah dilakukan.

Saat Eropa sedang menghadapi nasionalisme ekstrem yang mencari-cari ras unggul, seorang ilmuwan bernama Ilya Ivanov dari Uni Soviet telah berhasil melakukan kawin silang beberapa jenis mamalia, termasuk zebra dan keledai. Ia mencoba melangkah lebih jauh untuk mengupayakan kawin silang manusia dengan kera.

Beberapa tahun kemudian, eksperimen-eksperimen nyeleneh Ivanov menjadi perhatian Stalin yang konon meminta para ilmuwan untuk mengembangkan ras campuran manusia-kera menjadi tentara yang sangat kuat dan bertugas dalam militer Soviet.

BACA JUGA: Suguhkan Spot Foto instagramable, Taman Anggur O&I Farm jadi Objek Wisata Favorit di Subang

Sebenarnya Proyek Kawin Silang Manusia dengan Hewan tidak pernah ada dalam pemikiran Stalin. Bahkan pembentukan kekuatan tempur pun sebenarnya tidak pernah menarik bagi Ivanov. Ia hanya ingin membuktikan bahwa penciptaan manusia-kera (humanzee) memang bisa dilakukan.

Di tahun 2007, ilmuwan dari Yale mencoba untuk menyuntikkan sel saraf inti manusia ke monyet yang menderita parkinson.

Tujuannya, melihat apakah para monyet tersebut bisa sembuh. Hasilnya, monyet sembuh secara medis.

Meski divonis terkena parkinson, monyet tersebut akhirnya bisa berjalan, makan dengan baik, serta bisa bergerak bebas. Selain itu, sama sekali tak ada efek samping.

Salah satu hal kontroversial yang terjadi di sini adalah, sel yang disuntikkan ke monyet sangatlah sedikit.

BACA JUGA: Bahasa Indonesia Kelas 8: Pengertian, Ciri, Jenis, Unsur, Struktur, Kaidah Kebahasaan Drama

Dengan kadarnya yang sedikit, tidak ada perubahan secara perilaku yang akan terjadi.

Akhirnya pertanyaan besar muncul, di mana jumlah yang besar dari sel inti manusia yang disuntikkan tentu akan menghasilkan ‘sesuatu; yang lebih besar lagi.

BACA JUGA  Berikut Fakta Menarik Abena Appiah pemenang Miss Grand International 2020

Sayangnya, hal tersebut akan mencurangi etika kemanusiaan.

Eksperimen berikutnya dilakukan China untuk membuat hybrid manusia-monyet pada 2019. Tujuannya sama dengan penelitian yang disebut sebelumnya, untuk transplantasi organ pada manusia.

Sel punca manusia yang mampu menciptakan semua jenis jaringan disuntikkan ke dalam embrio monyet.

Terlepas dari etis atau tidaknya, percobaan dihentikan sebelum embrio cukup besar untuk dilahirkan, dikutip dari Africa Check.

BACA JUGA: Viral, Video Syur Mirip Gamer Sarah Viloid Tunjukkan Bagian Sensitif

Sementara itu, Jun Wu, ilmuwan Salk Institute dan penulis pertama makalah mengatakan bahwa mereka melewati trial and error untuk mendapatkan hasil yang sesuai. Secara keseluruhan, tim tersebut menciptakan 186 embrio chimeric.

“Kami memperkirakan (masing-masing memiliki kemungkinan) sekitar satu dari 100.000 sel manusia,” ucapnya dilansir National Geographic.

Persentase ini terbilang rendah dan ini bisa menimbulkan masalah dalam jangka panjang, kata Ke Cheng, pakar sel punca di North Carolina University di Chapel Hill.

Apalagi jaringan manusia tampaknya memperlambat pertumbuhan embrio, catat Cheng, dan organ yang tumbuh dari embrio yang berkembang kemungkinan besar akan ditolak oleh manusia, karena mengandung begitu banyak jaringan babi.

Langkah besar berikutnya, kata Cheng, adalah mencari tahu apakah mungkin untuk meningkatkan jumlah sel manusia yang dapat ditoleransi oleh embrio. Metode saat ini adalah permulaan, tetapi masih belum jelas apakah rintangan itu dapat diatasi.

China cukup berhasil dalam berbagai proyek hibrida manusia dan hewannya. Di tahun 1967, para ilmuwan China hampir sukses menghasilkan hibrida manusia dan simpanse. Namun sebelum semua terjadi, proyek digagalkan.

Ini adalah ide dari dua orang ilmuwan di Shenyang yang ingin menghasilkan makhluk baru berupa simpanse yang memiliki otak lebih besar, dan mulut lebih lebar.

BACA JUGA  Kang Jimat Terima Bantuan Logistik Dari SRC Subang Untuk Korban Banjir

Akhirnya, mereka menginjeksikan sperma manusia ke simpanse dan secara sukses membuatnya hamil.

Proyek ini gagal karena gonjang-ganjing revolusi kebudayaan yang terjadi di era Mao Zedong.

Laboratorium mereka diobrak-abrik oleh para pendukung revolusi dan sang simpanse hasil Proyek Kawin Silang Manusia dengan Hewan meninggal dalam keadaan hamil 3 bulan. Tidak ada proyek semacam ini lagi yang disetujui karena etika kemanusiaan. (bbs)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here